Senin, 11 Juli 2016

Bali And Beyond Travel Fair Berharap Untuk Pariwisata Lebih Baik

Bali and Beyond Travel Fair (BBTF), ajang tahunan bisnis pariwisata Bali diharapkan mengundang penjual internasional kedepannya.

Arief Yahya, Menteri Pariwisata Republik Indonesia, mengatakan penjual internasional ini dapat berpotensi juga menjadi pembeli dan mampu menggaungkan even BBTF ke dunia internasional.

“Jangan takut untuk mengundang seller internasional karena kalau kita tidak mengundang mereka, maka negara tetangga dengan even serupa yang akan mengundangnya. Sehingga transaksi akan terjadi di negara itu bukan di Indonesia,” ujarnya usai membuka BBTF 2016 di Nusa Dua, Kamis (23/6).




Dia menambahkan, BBTF ini hampir sama seperti ITB Berlin yang merupakan travel mart terbesar di dunia, serta hasil transaksinya yang dilaporkan kepadanya lebih dari Rp6 triliun pada 2014, dan sudah naik signifikan pada 2015.

“Jika saya perkirakan, hasil ini setara dengan pendapatan mengikuti ajang di ITB Berlin. Namun keuntungan BBTF dibandingkan ITB Berlin yaitu Indonesia sebagai organizer atau hostnya, sedangkan di ITB Berlin hanya menjadi peserta saja,” terangnya.

Dia mengimbau, agar seluruh Kepala Dinas Pariwisata (Kadisparda) di seluruh Indonesia, bisa mengikuti kegiatan BBTF tersebut guna mempromosikan potensi pariwisata di daerahnya.

“Kami tidak akan mendorong provinsi lain membuat acara serupa, namun kami mendorong provinsi lain untuk membuat pameran di Bali karena pusat tourism di Indonesia adalah Bali, pintu masuknya Bali. Ada 4 juta wisatawan mancanegara dan 8 juta wisatawan nusantara datang ke Bali, dan tentunya ini menjadi penting untuk mempromosikan destinasi daerah lainnya,” paparnya.

I Ketut Ardana, Ketua BBTF 2016, mengatakan siap untuk mengundang penjual internasional pada BBTF selanjutnya.

“Kami punya keyakinan bahwa Singapura, Thailand, dan Malaysia akan tertarik menjadi international seller pada BBTF tahun depan. Dengan masuknya international seller ke BBTF, akan menjadi salah satu indikator BBTF sukses dan negara luar pun menganggap event ini adalah event besar atau event internasional,” cetusnya.

Dia menambahkan, agen perjalanan yang ikut sekarang ini ada peningkatan. Tahun lalu sebanyak 171 buyer yang ikut, BBTF 2016 ini tahun ini diikuti oleh 222 pembeli dari 30 negara di seluruh dunia, dan dari 222 itu, 63 di antaranya merupakan pembeli platinum atau pembeli yang mampu mendatangkan lebih dari 10.000 turis mancanegara per tahun.

Sedangkan untuk seller yang ikut menurun daripada tahun lalu namun kualitasnya justru meningkat.

“Setiap tahunnya akan ada perbaikan kualitas seller dan buyer. Kami memperkirakan, hitungan bisnis ke bisnis dari 222 tour operator yang ikut sekarang ini mencapai Rp6,88 triliun. Jadi tidak perlu takut, dengan datangnya seller luar Indonesia, jangan merasa disaingi karena pada dasarnya Indonesia memiliki destinasi yang luar biasa,” tegasnya.

Selain itu banyak pihak berharap penjualan paket wisata tahun baru ke bali lebih tinggi dari biasanya mengingat perekonomian sedang membaik, otomatis daya beli masyarakat bisa terjangkau.

“Namun mungkin tahun berikutnya akan ada kenaikan harga booth dari estimasi Rp17,5 juta menjadi Rp22,5 juta per booth. Kami akan batasi untuk seller luar hanya 10% dari total seller yang datang pada even BBTF selanjutnya,” imbuhnya.