Jumat, 22 Juli 2016

Villa Paradise Tropical Bali

Ini baru saja direnovasi, 150 tahun, bangsawan semua kayu jati, Jawa, joglo terdiri dari 1 kamar tidur wih 1bathroom AC dengan mandi air panas & mandi, ruang tamu terbuka / makan dan dapur dengan ukiran, membuka kayu kayu ke kebun, perasaan tropis.
Bulan Madu Kolam Renang Pribadi dengan air terjun, gua dan dikelilingi oleh taman tropis yang rimbun dirancang mengagumkan yang mempesona.
desain interior etnis '. Sempurna untuk keluarga atau teman-teman yang mencari petualangan di Bali dan suka berkeliling di sekitar Bali. Pesan Anda tinggal di joglo dan membuat liburan Anda di Bali yang berbeda.




seluruh properti adalah milikmu, tidak berbagi ...

pembersihan sehari-hari
Gunakan air mineral
Persiapan Breakfast atas permintaan
Kemungkinan laundry.
Kemungkinan organisasi bandara menjemput, sepeda motor atau sewa mobil, driver atau tur, baby sitter, koki pribadi, belanja bahan makanan pra kedatangan ...

Sebuah perjalanan singkat akan membawa Anda pedalaman, untuk menjelajahi sawah, gunung berapi dan tradisional
desa tetapi juga untuk menikmati lapangan golf kelas dunia; atau dengan berpasir
pantai didominasi oleh tebing megah, dan beberapa gelombang surfing terbaik dan
diving di dunia. 15 menit berkendara ke Seminyak, 30 menit ke Bandara, 1 jam dari Ubud, sangat sentral untuk melakukan beberapa hari perjalanan di sekitar pulau.

Senin, 11 Juli 2016

Bali And Beyond Travel Fair Berharap Untuk Pariwisata Lebih Baik

Bali and Beyond Travel Fair (BBTF), ajang tahunan bisnis pariwisata Bali diharapkan mengundang penjual internasional kedepannya.

Arief Yahya, Menteri Pariwisata Republik Indonesia, mengatakan penjual internasional ini dapat berpotensi juga menjadi pembeli dan mampu menggaungkan even BBTF ke dunia internasional.

“Jangan takut untuk mengundang seller internasional karena kalau kita tidak mengundang mereka, maka negara tetangga dengan even serupa yang akan mengundangnya. Sehingga transaksi akan terjadi di negara itu bukan di Indonesia,” ujarnya usai membuka BBTF 2016 di Nusa Dua, Kamis (23/6).




Dia menambahkan, BBTF ini hampir sama seperti ITB Berlin yang merupakan travel mart terbesar di dunia, serta hasil transaksinya yang dilaporkan kepadanya lebih dari Rp6 triliun pada 2014, dan sudah naik signifikan pada 2015.

“Jika saya perkirakan, hasil ini setara dengan pendapatan mengikuti ajang di ITB Berlin. Namun keuntungan BBTF dibandingkan ITB Berlin yaitu Indonesia sebagai organizer atau hostnya, sedangkan di ITB Berlin hanya menjadi peserta saja,” terangnya.

Dia mengimbau, agar seluruh Kepala Dinas Pariwisata (Kadisparda) di seluruh Indonesia, bisa mengikuti kegiatan BBTF tersebut guna mempromosikan potensi pariwisata di daerahnya.

“Kami tidak akan mendorong provinsi lain membuat acara serupa, namun kami mendorong provinsi lain untuk membuat pameran di Bali karena pusat tourism di Indonesia adalah Bali, pintu masuknya Bali. Ada 4 juta wisatawan mancanegara dan 8 juta wisatawan nusantara datang ke Bali, dan tentunya ini menjadi penting untuk mempromosikan destinasi daerah lainnya,” paparnya.

I Ketut Ardana, Ketua BBTF 2016, mengatakan siap untuk mengundang penjual internasional pada BBTF selanjutnya.

“Kami punya keyakinan bahwa Singapura, Thailand, dan Malaysia akan tertarik menjadi international seller pada BBTF tahun depan. Dengan masuknya international seller ke BBTF, akan menjadi salah satu indikator BBTF sukses dan negara luar pun menganggap event ini adalah event besar atau event internasional,” cetusnya.

Dia menambahkan, agen perjalanan yang ikut sekarang ini ada peningkatan. Tahun lalu sebanyak 171 buyer yang ikut, BBTF 2016 ini tahun ini diikuti oleh 222 pembeli dari 30 negara di seluruh dunia, dan dari 222 itu, 63 di antaranya merupakan pembeli platinum atau pembeli yang mampu mendatangkan lebih dari 10.000 turis mancanegara per tahun.

Sedangkan untuk seller yang ikut menurun daripada tahun lalu namun kualitasnya justru meningkat.

“Setiap tahunnya akan ada perbaikan kualitas seller dan buyer. Kami memperkirakan, hitungan bisnis ke bisnis dari 222 tour operator yang ikut sekarang ini mencapai Rp6,88 triliun. Jadi tidak perlu takut, dengan datangnya seller luar Indonesia, jangan merasa disaingi karena pada dasarnya Indonesia memiliki destinasi yang luar biasa,” tegasnya.

Selain itu banyak pihak berharap penjualan paket wisata tahun baru ke bali lebih tinggi dari biasanya mengingat perekonomian sedang membaik, otomatis daya beli masyarakat bisa terjangkau.

“Namun mungkin tahun berikutnya akan ada kenaikan harga booth dari estimasi Rp17,5 juta menjadi Rp22,5 juta per booth. Kami akan batasi untuk seller luar hanya 10% dari total seller yang datang pada even BBTF selanjutnya,” imbuhnya.

Jumat, 01 Juli 2016

Air Terjun Manjang Mirah

Bangka tak hanya sekadar pantai cantik saja, traveler juga bisa menggowes sepeda asyik menjelajahi beberapa destinasi menarik. Contohnya Air terjun Manjang Mirah.

Banyak yang bilang bahwa Pulau Bangka itu hanya terkenal dengan pantai-pantainya yang indah. Eits, tunggu dulu, Pulau Bangka juga mempunyai air terjun yang tak kalah indah dengan yang ada di daerah lainnya.

Namanya Air Terjun Manjang Mirah, yang terletak Di Desa Berbura, Kecamatan Riau Silip, Belinyu. Dinamakan Air Terjun Manjang Mirah karena airnya yang berwarna merah, yang disebabkan oleh akar-akar dari pohon di sekitar air terjun tersebut. Lalu Manjang itu artinya Panjang.  Arti nama dari Manjang Mirah tersebut adalah Panjang dan berwarna merah.

Tanggal 22 Mei kemarin saya dan teman-teman PCC melakukan Gowes jelajah Ke Air Terjun Manjang Mirah. Tetapi tidak semuanya Keluarga Besar PCC saja, ada  beberapa tamu yang sengaja kami undang untuk gowes bersama yaitu KCC Atau yang lebih dikenal dengan Koba Cycling Community.

Lalu, kami ber-40 berangkat dari Pangkalpinang menuju Simpang Lumut menggunakan mobil bak terbuka. Setelah sampai di Simpang Lumut kita mulai mempersiapkan sepeda kita masing untuk menjelajah menuju Air Terjun Manjang Mirah.

Track yang kami tempuh dengan bersepeda dari Simpang Lumut sampai ke Gerbang pintu masuk Air Terjun kurang lebih 10 KM adalah jalanan beraspal, lalu dilanjutkan dengan track di dalam hutan yang kiri kanannya merupakan perkebunan warga dan hutan yang masih sangat lebat dan asri sejauh 2 KM.

Setelah menggowes kira-kira 2 KM kami pun memarkirkan sepeda kami di dalam hutan, lalu kami lanjutkan dengan mendaki bukit sejauh 2 KM juga, yang kiri kanannya terdapat jurang yang sangat dalam. Total perjalanan yang kami tempuh kurang lebih 14 KM.

Sampailah kami di Air Terjun Manjang Mirah yang letaknya di tengah hutan lebat yang jarang terjamah oleh  manusia. Maklum air terjunnya belum dikelola oleh masyarakat sekitar. Di tengah perjalanan, kami disuguhkan dengan pemandangan hutan lebat yang ditumbuhi pohon-pohon besar, seperti pohon Pelawan, Tumbuhan Resam, Pasak Bumi dan lain-lain.

Lalu sela-sela perjalanan menuju Air Terjun kami dibuatkan gelang dari tumbuhan Resam yang tumbuh liar di sekitar hutan Air Terjun Manjang Mirah. Kata penduduk lokal yang menemani kami kemarin, Sebelum memasuki Kawasan Air Terjun kami harus menggunakan gelang yang terbuat dari tanaman Resam tersebut agar 'penghuni' Hutan Air Terjun Manjang Mirah tidak 'iseng' kepada kami.

Percaya enggak percaya sih namanya juga mitos. Selagi kita punya niat baik dan tidak berbuat yang aneh-aneh saya yakin 'mereka' akan welcome kepada penggunjung Air Terjun Manjang Mirah dan kita pun harus menghargai Kearifan lokal yang terdapat di Desa Berbura.